Sejarah Korea Pada Masa Penjajahan Jepang (1910-1945)


Masa Penjajahan Jepang (1910-1945)
Pada masa Korea dipimpin Kaisar Gojong (18970, terjadi perang Cina-Jepang. Jepang berhasil menaklukkan dinasiti Qing Cina. Dengan demikian, semakin sedikit bantuan dari cina untuk menghalangi Jepang masuk ke wilayah Semenanjung Korea, yang saat itu di bawah raja ke-26 Dinasti Joseon. Perlawanan rakyat Korea terhadap Jepang dilakukan dibeberapa Wilayah.
Melalui perjanjian anekasi Jepang-Korea pada tahun 1910, Jepang dengan leluasa membuat pemerintahan kolonial yang menguasai semenanjung Korea. Pendudukan Jepang ini juga mengakhiri masa Dinasti Joseon. Hasil Bumi Korea dirampas, diangkut ke jepang. Eksploitasi sumber daya besar-besaran dilakukan jepang. Jepang juga membuat kebijakan asimilasi yang melarang pendidikan bahasa korea di sekolah-sekolah. Penjajahan ini membuat rakyat Korea marah dan bangkit jiwa patriotismenya. Puncaknya terjadi demonstrasi damai besar-besaran pada tanggal 1 Maret 1919.Jutaan demonstran menuntut kemerdekaan bangsa Korea dari Jepang. Jepang bereaksi keras. Para demonstran dan pndukungnya 'dihabisi' dengan cara yang kejam. Pada peristiwa ini, sekitar 7.000 warga Korea tewas akibat terbunuh polisi dan tentara Jepang.
Walaupun gagal, namun peristiwa tersebut hingga kini masih dikenang warga korea sebagai Demonstrasi Manse atau pergerakan Samil 1 Maret dan diresmikan sebagai hari libur nasional.
Peristiwa tersebut membangkitkan perlawanan rakyat korea. Kaum Nasionalis mendirikan Pemerintahan Semenanjung Korea yang dipimpin oleh Syngman Rhee di shangai, Cina. Di masa yang sama, kaum komunis Korea dibawah pimpinan Kim Il-sung sejatinya adalah dua tokoh penting bagi perjuangan Korea. Saat penjajahan Jepang Berlangsung, mereka saling membantu karena memiliki satu tujuan yang sama, yaitu Korea Merdeka. Namun kelak kedua tokoh ini berseteru dan saling 'Membunuh'.
Semasa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat Korea memburuk. Hingga pada tahun 1945 masa akhir Perang Dunia II Jepang berhasil ditaklukkan pasukan sekutu. Korea Sebagai wilayah Jajahan Jepang diserahkan ke sekutu. Dan itulah hari pembebasan yang ditunggu-tunggu warga Korea setelah 35 tahun dijajah dengan kejam oleh jepang. Namun benarkah setelah itu rakyat Korea merdeka?

Terbelahnya Korea
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tiga pemimpin negara sekutu yang dikenal dengan istilah The Big Three berkumpul di Yalta, soviet. Ketiga Pemimpin negara itu adalah Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Rooselvelt, Presiden Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Inggris Winston Churcill. Pertemuan dibulan Februari 1945 itu membahas cara tercepat melumpuhkan kekuatan Jerman juga peran Soviet untuk ikut berperang melawan Jepang di wilayah timur.
       Pertemuan Yalta,Winston Churcill (kiri), Franklin Rooselvelt (tengah) dan Joseph Stalin (kanan)

Jerman yang sudah kewalahan akhirnya tidak bisa membendung keganasan tentara merah soviet. Awal Mei 1945 Jerman menyerah dan Berlin berhasil diduduki.
Pertemuan sekutu berikutnya diadakan di Postdam, Jerman. Situasi sudah berubah. Presiden Rooselvelt meninggal dan digantikkan oleh wakilnya, Harry S. Truman. Begitupun dengan Inggris, Perdana Menteri Winston Churcill mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya Clement Richard Attlee. Konferensi Postdam diadakan pada tanggal 17 Juli hingga 2 agustus 1945 dan dihadiri oleh Harry S. Truman, Clement Richard Attlee, dan dari Soviet masih tetap Josep Stalin. Konferensi Postdam mendiskusikan masa depan Jerman dan penaklukkan jepang.
Bagi Stalin, Konferensi Postdam menjadi masalah baru, karena ternyata presiden baru Amerika Serikat itu sangat anti komunis. Namun Stalin tetap pada pendiriannya untuk menyebarkan paham komunis pada negara-negara kolonialnya.
Konferensi Postdam menghasilkan keputusan untuk membagi Jerman menjadi empat zona bagian, Zona pertama adalah Jerman Timur yang dikuasai Soviet. Sedangkan untuk Jerman Barat dibagi tiga zona, yang masing-masing dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Selain itu, konferensi ini juga menyerukan kepada jepang agar menyerah tanpa syarat kepada sekutu dengan ancaman serangan besar-besaran jika tidak mematuhinya. Namun Jepang melalui Kaisar Hirohito menolak seruan itu. Walaupun kekuatan negara sekutunya sudah rontok satu persatu, setelah sebelumnya Italia, dan kini Jerman, Jepang tetap pantang menyerah.
Dari Eropa, perang beralih ke wilayah timur, menjadi Perang Pasifik. Amerika Serikat dan Sekutunya memaksakan diri untuk langsung menggempur Jepang. Namun tidak begitu dengan Soviet. Stalin lebih memilih menaklukkan wilayah Manchuria dan Semenanjung Korea bagian Utara yang saat itu masih dikuasai Jepang. Stalin beranggapan wilayah ini sangat strategis, karena bisa menjadi basis militer Jepang untuk menyerang Soviet.
Jepang diserbu oleh kekuatan besar sekutu. Jepang tidak mudah menyerah dan melawan dengan sengit. Hingga pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima, dilanjutkan tiga hari berikutnya di kota Nagasaki. Seketika itu kekuatan Jepang rontok.
            
                                                             Konferensi Postdam, 1945

Pada tanggal 10 Agustus, tentara merah Soviet berhasil menguasai Semenanjung Korea bagian Utara. Dan sesuai Kesepakatan, mereka menunggu kedatangan pasukan sekutu yang akan tiba menyusul di bagian Selatan. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah kepada sekutu. Puncaknya pada hari minggu, 2 September 1945 di atas geladak kapal induk USS Missouri, Jepang secara resmi menandatangani pernyataan kalah dalam perang Pasifik.Menyerahnya Jepang disambut gembira oleh rakyat Korea, dan mereka menyebutnya sebagai hari pembebasan.
 
  
Jepang menandatangani pernyataan kalah di kapal induk USS Missouri, 1945

Amerika dan Soviet merasa perlu diadakan perwakilan untuk Korea yang baru saja terbebas dari penjajahan Jepang. Sehingga seperti pada negara-negara lainnya yang berhasil dikuasai Amerika Serikat dan Soviet, mereka membagi pengaruhnya dengan dalih perwalian. Hal yang sama juga terjadi di jerman, yang terbagi Jerman Barat dan Jerman Timur, Juga pada Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Keinginan untuk Memperebutkan pengaruh Korea inilah yang melahirkan perang dingin. Pada Korea, Presiden Rooselvelt Stalin berunding dan sepakat membuat garis demarkasi 38 derajat lintang utara untuk membagi wilayah. Amerika Serikat menduduki Korea bagian Selatan, sedangkan Uni Soviet di bagian utara Kelak garis demarkasi inilah yang menjadi bencana bagi rakyat Korea.

Comments

  1. Korea memperoleh kemerdekaan setelah mundurnya Jepang

    ReplyDelete
  2. sama2 terima kasih banyak sdh membaca artikel saya.

    ReplyDelete
  3. Hallo kak, kebetulan aku lagi tertarik dengan sejarah hubungan Korea Jepang. Bisa minta rekomendasi jurnal atau buku ttg itu ga kak? Terimakasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Modul Php Myadmin

Modul CDM dan PDM

mengenali kepribadian luwes dan supel